Kisah: Keberanian Miqdah dalam Membela Rasulullah

sahabat nabi
Gambar : jernih.co

 Ø¨ِسْÙ…ِ اللَّÙ‡ِ الرَّØ­ْÙ…َÙ†ِ الرَّØ­ِيم

Abdullah bin Mas'ud melihat satu kejadian yang mengesankan. Matanya terpaku pada sosok Miqdah, seorang tentara berkuda yang penuh keberanian. Miqdah begitu bersemangat dalam melindungi Rasulullah SAW bahwa dia mengatakan, "Suatu ketika aku pernah menyaksikan satu kejadian pada Miqdah. Sungguh, menjadi pelaku dari kejadian itu lebih kusukai daripada memiliki dunia dan seisinya."

Setiap kali Rasulullah SAW marah, kedua pipinya memerah. Miqdah dengan cepat mendekati Rasulullah dalam keadaan seperti itu, penuh semangat dan keyakinan. "Bergembiralah, ya Rasulullah," ucap Miqdah. "Demi Allah, kami tidak berkata kepadamu seperti yang dikatakan Bani Israil kepada Musa dalam kitab Allah. Mereka berkata, 'Pergilah kamu bersama Tuhanmu, dan berperanglah kamu berdua. Sesungguhnya kami hanya duduk menanti di sini saja.'" Miqdah terus berkata, "Namun, demi Tuhan yang mengutusmu dengan kebenaran, kami pasti berada di depanmu, di belakangmu, di samping kananmu, dan di sekitarmu, sampai Allah memberikan kemenangan kepadamu."

Rasulullah SAW melihat semangat yang membara di dalam diri Miqdah. Wajah beliau yang tadinya memerah akibat kemarahannya, perlahan berubah menjadi wajah yang penuh kegembiraan dan harap.

Miqdah adalah contoh nyata keberanian dan kesetiaan. Dia bukanlah sekadar prajurit yang berperang demi kepentingan diri sendiri, tetapi dia berjuang dengan tekad yang bulat untuk membela agama dan melindungi Rasulullah SAW. Dia tidak hanya mengucapkan kata-kata, tetapi tindakannya membuktikan kesetiaannya yang tak tergoyahkan.

Dalam setiap pertempuran, Miqdah selalu berada di barisan terdepan. Dia berperang dengan keberanian yang memukau, tidak gentar menghadapi musuh yang jumlahnya lebih banyak. Dia menganggap tugasnya sebagai jihad, pengabdian yang tak terpisahkan dari iman dan cinta kepada Allah dan Rasul-Nya.

Kisah Miqdah menjadi inspirasi bagi para prajurit muslim lainnya. Semangatnya yang membara dan kesetiaannya yang tulus menjadi teladan bagi mereka yang ingin mengikuti jejaknya. Miqdah membuktikan bahwa keberanian dan kesetiaan bukan sekadar kata-kata, tetapi perbuatan yang nyata.

Seiring berjalannya waktu, Miqdah terus berperang dan menghadapi berbagai ujian dalam jalan Allah. Dia menjadi pahlawan di mata umat Islam, dan namanya akan selalu dikenang sebagai sosok yang mengorbankan segalanya demi kebenaran.

Dalam perjalanan hidupnya, Miqdah menunjukkan kepada dunia bahwa menjadi pelaku perbuatan mulia, membela kebenaran, dan mengikuti jejak Rasulullah SAW adalah lebih berharga daripada memiliki segala kekayaan dunia.

Akhir cerita.

Posting Komentar

0 Komentar