Gambar : https://jabar.tribunnews.com |
Pada hari Jumat pagi, warga sekitar ponpes berkumpul di depan gerbang dengan spanduk dan poster yang memprotes praktik dan ajaran yang disebut-sebut bertentangan dengan nilai-nilai agama Islam yang sebenarnya. Mereka berpendapat bahwa Al-Zaiytun telah mengadopsi praktik-praktik yang meragukan dan tidak sesuai dengan ajaran Islam yang benar.
Beberapa warga yang berpartisipasi dalam protes tersebut mengklaim bahwa ponpes tersebut mempromosikan ajaran yang radikal dan menyimpang dari Al-Quran. Mereka juga menuduh adanya penyalahgunaan dana dan tindakan penipuan dalam pengelolaan lembaga tersebut.
Salah seorang warga yang ikut dalam demonstrasi tersebut, Ahmad, mengatakan, "Kami sangat prihatin dengan apa yang terjadi di ponpes ini. Mereka mengajarkan ajaran yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam yang kita yakini selama ini. Kami ingin menuntut kejelasan dan tindakan yang tegas dari pemerintah terkait masalah ini."
Menyikapi protes yang terjadi, pihak ponpes Al-Zaiytun membantah tuduhan tersebut. Ustaz Abdul Aziz, kepala ponpes, mengklaim bahwa tuduhan yang dilontarkan oleh warga adalah fitnah dan tidak berdasar. Ia menyatakan bahwa ponpes Al-Zaiytun tetap berpegang pada ajaran Islam yang sahih dan tidak ada aktivitas yang bertentangan dengan ajaran agama.
Ustaz Abdul Aziz juga menambahkan, "Kami sangat terkejut dengan tuduhan yang dilontarkan oleh sejumlah warga. Ponpes Al-Zaiytun telah beroperasi selama puluhan tahun dengan baik dan telah meluluskan banyak santri yang sukses di berbagai bidang. Kami bersedia berdialog dengan warga untuk menyelesaikan perbedaan pendapat ini."
Sementara itu, pihak kepolisian setempat telah menerjunkan personel untuk menjaga keamanan di sekitar ponpes dan memastikan bahwa situasi tetap kondusif. Mereka akan menyelidiki keluhan yang diajukan oleh warga dan akan melakukan pendalaman terkait dugaan pelanggaran atau kegiatan yang tidak sesuai dengan ketentuan.
Pemerintah setempat juga telah menyatakan keterlibatan mereka dalam memantau situasi dan siap melakukan tindakan jika ditemukan bukti yang mendukung tuduhan warga terhadap ponpes Al-Zaiytun.
Kontroversi yang melibatkan ponpes Al-Zaiytun di Indramayu masih dalam tahap penyelidikan, dan diharapkan adanya pendekatan yang bijaksana dari semua pihak untuk menyelesaikan perselisihan ini. Pemerintah daerah, pihak kepolisian, dan tokoh agama setempat diharapkan dapat berperan dalam menyelesaikan masalah ini dengan cara yang adil dan menghormati prinsip kebebasan beragama.
0 Komentar